Literasi dan numerasi merupakan dua hal yang memiliki peranan sangat penting, tidak hanya dalam bidang pembelajaran di sekolah saja, tetapi dalam kehidupan sehari-hari juga, karena keduanya dapat membantu individu untuk mengatasi berbagai tugas dan memecahkan masalah. Berkaitan dengan peranan literasi dan numerasi yang sangat penting tersebut, maka sudah menjadi keharusan bahwa harus benar-benar diterapkan dalam kegiatan pembelajaran di sekolah.
Sejak dihapus Ujian Nasional (UN) dan diganti dengan Asesmen Nasional (AN), literasi dan numerasi merupakan dua bidang yang diujikan untuk mengukur tingkat kemampuan dan kesiapan sekolah. Mata ujian yang semula berupa mata pelajaran yang diajarkan, sejak adanya Asesmen Nasional diganti dengan literasi dan numerasi saja, serta ada tambahan survei seperti karakter dan lingkungan belajar. Bahkan secara resmi mulai tahun 2021 rapor mutu sekolah (EDS = Evaluasi Diri Sekolah) sudah diganti dengan rapor pendidikan yang salah satu faktor pentingnya adalah hasil pembelajaran literasi dan numerasi.
Literasi dan numerasi tidak masuk dalam daftar mata pelajaran yang secara formal dijadwalkan tatap mukanya di kelas, tetapi literasi dan numerasi terintegrasi dalam proses pembelajaran semua mata pelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran di kelas, seorang guru harus mampu menerapkan strategi pembelajaran berbasis literasi dan numerasi. Hal itu tidak hanya menjadi tanggung jawab guru Bahasa Indonesia dan Matematika saja, tetapi semua guru mempunyai tanggung jawab dalam menerapkan pembelajaran literasi dan numerasi dalam mata pelajarannya.
Rapor pendidikan perlu dieksplorasi atau dianalisis lebih lanjut karena laporan tersebut berisi banyak informasi penting yang dapat memberikan wawasan tentang perkembangan siswa, efektivitas pengajaran, dan perbaikan yang mungkin diperlukan dalam sistem pendidikan.
Berkaitan dengan uraian di atas, SMP Negeri 4 Bantarbolang Kabupaten Pemalang, kemarin Senin, 30 Oktober dilaksanakan kegiatan diseminasi dengan judul : Bedah Rapor Pendidikan SMPN 4 Bantarbolang Untuk Meningkatkan Kemampuan Literasi dan Numerasi Peserta Didik. Diseminasi tersebut merupakan imbas dariĀ kegiatan Orientasi Teknis Peningkatan Literasi dan Numerasi yang diselenggarakan oleh BBPMP (Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan) Provinsi Jawa Tengah, yang dilaksanakan pada tanggal 17 s/d 19 Oktober 2023. Kegiatan diseminasi bedah rapor pendidikan tersebut disampaikan oleh Waka Kurikulum, Wawan Haryanto.
Dalam kegiatan diseminasi tersebut disampaikan beberapa hal seperti uraian di bawah ini.
A. Latar Belakang Kegiatan
-
- Literasi dan numerasi merupakan komponen fundamental dalam Pendidikan manapun, terutama dalam hal membantu siswa memahami dan menyerap informasi dengan lebih efektif
- Hasil Rapor Pendidikan SMPN 4 Bantarbolang yang secara umum perlu adanya peningkatan
- Literasi dan numerasi bukan hanya tanggung jawab guru Bahasa Indonesia dan Matematika saja tetapi semua guru.
- Amanat dari BBPMP Prov Jawa Tengah agar melaksanakan diseminasi Hasil Orientasi Teknis Peningkatan Literasi dan Numerasi (17 s/d 19 Oktober 2023) di masing-masing sekolah
B. Ruang Lingkup Pembahasan
-
- Bedah Rapor Pendidikan SMPN 4 Bantarbolang Tahun 2022
Dalam pembahasan bedah Rapor Pendidikan ini, disampaikan hasil Rapor Pendidikan SMPN 4 Bantarbolang Tahun 2022, mulai dari ringkasan rapor pendidikan sampai dengan cara mempelajari akar masalah dan inspirasi pembenahannya. Tindak lanjut dari pembahasan tersebut adalah, para guru berkomitmen untuk mengeksplorasi rapor pendidikan sendiri melalui akun belajar.id masing-masing, kemudian melakukan inspirasi pembenahan pada setiap akar masalah, yaitu diarahkan ke platform merdeka mengajar, untuk mengerjakan modul yang relevan.
-
- Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Literasi dan Numerasi
Dalam pembahasan ini, disampaikan beberapa poin penting sebagai berikut.
-
- Literasi dan numerasi bukan hanya menjadi tanggung jawab guru Bahasa Indonesia dan Matematika saja, tetapi tanggung jawab semua guru.
- Dalam merencanakan pembelajaran, perlu diperhatikan komponen literasi dan numerasi, yaitu konten, konteks dan tingkat kognitif (berpikir).
- Konten literasi teks meliputi teks informasi dan teks sastra, sedangkan konten untuk numerasi meliputi bilangan, pengukuran dan geometri, data dan ketidakpastian, aljabar.
- Proses kognitif literasi meliputi menemukan informasi, interpretasi dan integrasi, evaluasi dan refleksi. Sedangkan proses kognitif numerasi meliputi pemahaman, aplikasi dan penalaran.
- konteks dalam literasi dan numerasi menunjukkan aspek kehidupan atau situasi seperti personal, sosial budaya dan saintifik.
- Langkah menguatkan literasi dan numerasi dalam pembelajaran meliputi : 1) pahami capaian pembelajaran (kompetensi dasar), 2) rumuskan tujuan pembelajaran dan integrasikan muatan literasi dan numerasi, 3) Tentukan sumber bacaan dan materi ajar yang menarik dan kontekstual, 4) Rancang pembelajaran dan pengelolaan kelas, 5) Tentukan asesmen, refleksi dan umpan balik.
Demikian, informasi tentang kegiatan literasi dan numerasi di SMP Negeri 4 Bantarbolang.