📌 1. Latar Belakang dan Urgensi
- Dunia pendidikan harus adaptif terhadap perkembangan Revolusi Industri 4.0 dan Masyarakat 5.0.
- Kecerdasan Artifisial, Big Data, IoT, dan otomasi digital semakin memengaruhi kehidupan.
- Indonesia menghadapi kebutuhan 9 juta talenta digital pada tahun 2030 (sumber: GitHub & RPJPN 2025–2045).
- Pemerintah telah menerbitkan Naskah Akademik Koding & KA (Februari 2025) sebagai pijakan kebijakan nasional.
🎯 2. Tujuan Integrasi Koding & KA
- Meningkatkan literasi digital dan berpikir komputasional.
- Membekali siswa dengan keterampilan abad ke-21:
- Berpikir kritis dan kreatif
- Kolaborasi
- Pemecahan masalah
- Menanamkan etika digital dan tanggung jawab sosial.
📚 3. Bentuk Integrasi di SMP
Berdasarkan Naskah Akademik, ada 3 pendekatan integrasi:
- Intrakurikuler: sebagai mata pelajaran pilihan (kelas 7–9, 2 JP/minggu)
- Kokurikuler: diintegrasikan ke mata pelajaran lain (IPA, Bahasa, IPS, dll)
- Ekstrakurikuler: klub coding, robotik, atau AI junior
🧩 4. Integrasi dalam Mata Pelajaran
Mata Pelajaran | Contoh Integrasi Koding & KA |
---|---|
IPA | Simulasi sistem tubuh manusia, sensor kesehatan |
Bahasa Inggris | Chatbot percakapan, teks AI dan teknologi |
Matematika | Logika algoritmik, visualisasi data |
Seni Budaya | AI Art Generator, animasi dengan Scratch |
Penjasorkes | Monitoring detak jantung, grafik langkah digital |
Bahasa Daerah | AI kamus bahasa lokal, cerita rakyat interaktif |
PPKn / IPS | Etika AI, hak digital, budaya media sosial |
🧠 5. Kompetensi yang Dikembangkan
- Computational Thinking: dekomposisi, pola, abstraksi, algoritma
- AI Literacy:
- Pemahaman dasar AI
- Aplikasi AI sehari-hari
- Etika dan tanggung jawab AI
- Project-Based Learning (PBL) berbasis konteks lokal
🧑🏫 6. Peran Guru dalam Integrasi
- Guru tidak harus ahli IT – cukup terbuka untuk belajar dan bekerja kolaboratif.
- Didukung dengan pelatihan (bimtek), LMS nasional, dan bahan ajar yang akan disiapkan.
- Pendekatan diferensiasi: proyek disesuaikan minat dan kemampuan siswa.
🧰 7. Kebutuhan Pendukung
- Pelatihan guru lintas mapel (tidak hanya informatika)
- Akses ke perangkat dan internet (jika ada)
- Modul ajar dan sumber belajar interaktif
- Dukungan kepala sekolah dan tim kurikulum
📈 8. Tahapan Implementasi di Sekolah
- Pemetaan potensi guru dan mapel
- Penyusunan silabus terintegrasi Koding & KA
- Pelaksanaan projek tematik
- Asesmen berbasis produk dan refleksi siswa
- Evaluasi dan dokumentasi praktik baik
💡 9. Penutup dan Aksi Lanjut
- Integrasi Koding dan KA bukan beban tambahan, tetapi peluang untuk relevansi pendidikan di era digital.
- Dapat dimulai dari skala kecil: 1 proyek lintas mapel per semester.
- Mari bersinergi, bertumbuh, dan berinovasi untuk membekali siswa masa depan.